Create Yours

Top 250 Titon Rahmawan Quotes (2026 Update)
Page 3 of 6

Titon Rahmawan Quote: “Tembang lantunkan kembang. Gaungkan batas. Tak ada tertulis di cakrawala selain senyap. Mengalun segala bunyi, segala nada, segala irama, tautkan mimpi dan angan-angan. Langit lengang. Pijar tawa bocah bersanding temaram bulan, bergelayut di runcing bintang, bergelung di ikal mentari. Sunyi menera bunyi, satu-satunya bunyi dalam dirimu.”
Titon Rahmawan Quote: “Anger, jealousy, unbelief, discontent, fear and envy, are within your reach of thoughts and feelings. All of that is under your control and not the will of others. That is why people always want to be understood, tolerated by others but it is difficult to do the opposite.”
Titon Rahmawan Quote: “Namun berhati hatilah, cinta bisa menjadi sesuatu hal yang menyakitkan ketika kita menjadi terlampau terikat. Ia berubah menjadi posesif, pencemburu buta dan bahkan pendendam. Ia menjadi egois. Ia melupakan esensi utama dari cinta yang sesungguhnya. Ia tak lagi mau memberi. Ia semakin menuntut. Dan ketika ia tak lagi mendapatkan apa yang ia inginkan, maka ia justru akan kehilangan segala galanya, termasuk cinta itu sendiri.”
Titon Rahmawan Quote: “Yang membuatnya abadi bukanlah sembarang kalimat, melainkan ruh atau makna yang terkandung di dalam kalimat itu. Karena tidak setiap kalimat akan menjadi abadi. Ia menjadi abadi karena meninggalkan jejak di benak dan menyentuh banyak hati.”
Titon Rahmawan Quote: “Kamu tahu, mengapa kebanyakan orang tidak mau mendengar penjelasan? Karena orang tidak membutuhkan alasan untuk membenarkan diri mereka sendiri.”
Titon Rahmawan Quote: “Those who cannot find beauty in a nakedness cannot understand poetry.”
Titon Rahmawan Quote: “Hidup bergerak seperti sebuah pendulum, dari dorongan hasrat yang paling kuat menuju rasa takut yang paling dalam. Dan demikian pula sebaliknya. Hati dan pikiran manusia senantiasa terombang – ambing di antara keduanya. Sebab kita tak mungkin terbebas dari pengaruh kedua hal itu. Nasiblah yang pada akhirnya akan menentukan, apakah kita akan keluar sebagai pemenang atau sebagai pecundang.”
Titon Rahmawan Quote: “Tapi kita tak pernah mau bicara tentang kesedihan tanpa meninggalkan jejak luka. Kita bahkan tak menyadari, bahwa di balik luka yang mengeram di dalam tubuh seekor tiram, terkandung sebuah mutiara yang indah.”
Titon Rahmawan Quote: “It is the human ego that hinders us from seeing the true truth. Ego which states that humans are the pinnacle of all knowledge. However, the same knowledge that we glorify is unable to provide us with an answer to the true nature of truth. There is no single theory that can prove that the existence of essential truth is born and comes from human intelligence.”
Titon Rahmawan Quote: “Bagian terbaik dari rumahku bukanlah ruang tamu atau ruang makan melainkan beranda yang penuh dengan tanaman, dan ruang keluarga yang penuh dengan buku. Di tempat itulah aku beroleh ketenangan, kesenangan dan inspirasi.”
Titon Rahmawan Quote: “Aku tidak menghindari apa pun. Aku mencoba, aku mencari dan aku berusaha. Kadang menemukan, kadang tidak. Kadang berhasil, namun lebih sering gagal. Ada banyak pertanyaan yang tidak terjawab. Tapi aku tidak berhenti. Kalau pun harus berhenti, hanya untuk memastikan bahwa aku akan tetap baik baik saja. Aku menikmatinya. Perjalanan ini, betapa pun berat selalu ada sisi yang menyenangkan. Apa pun yang sudah aku lalui, tak akan membuatku surut. Yang aku tahu pasti, aku merasa bahagia.”
Titon Rahmawan Quote: “Bukan dunia di luar dirimu yang bisa membuat hidupmu bahagia, melainkan penerimaan dan sikapmu pada dirimu sendiri. Tidak ada seorang pun yang bisa menggantikan dirimu menanggung penderitaan dan kesusahan. Dan demikian pula, tidak ada orang lain yang bertanggung jawab atas kebahagianmu selain dari dirimu sendiri. Sebab surga atau neraka itu hadir bukan sekedar sebagai sebuah ganjaran, melainkan sebagai konsekuensi dari pilihan hidup kita sendiri.”
Titon Rahmawan Quote: “Bagi seorang penulis, sebuah obsesi bisa sama pentingnya dengan tulisan itu sendiri. Obsesi kepenulisan adalah spirit yang menjaga semangat dan kreativitas agar tetap hidup. Ialah motivasi terbesar yang menjaga konsistensi agar tulisan itu bisa dituntaskan.”
Titon Rahmawan Quote: “We cannot refuse destiny. We also can’t avoid it. There is no place for us to hide. Anyway that you choose, he will find you.”
Titon Rahmawan Quote: “Kemalangan, kecelakaan, bencana, penderitaan, penyakit, mala petaka, mara bahaya, nasib buruk itu mesti dilihat sebagai sisi lain dari kemanusiaan. Supaya kita memiliki kesadaran dan tidak merasa jumawa, bahwa sebagai manusia kita tidak bisa mengendalikan takdir kita sendiri.”
Titon Rahmawan Quote: “Tidak ada batas apa pun antara aku dan dirimu. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di antara kita. Aku menerima keburukanmu sama halnya aku menerima segala kebaikanmu. Dan aku bersyukur, karena engkau pun melakukan hal yang sama.”
Titon Rahmawan Quote: “We cannot approach the truth without being crushed. Our brains are too small to determine the answer to the true nature of truth. Who are you that you dare to touch the flames of light of true truth? If you dare to touch it, then you will be scorched to ashes.”
Titon Rahmawan Quote: “To be a prostitute like Mary of Magdalen is better to me than to live with pretense, or to live with someone I love but who never desires me, either as a prostitute or even more so as his lover.”
Titon Rahmawan Quote: “I have to admit, that part of me is a sexual exhibisionist.” She said, “I don’t hesitate to show my real self, completely naked, without pretense, without shame. I enjoy being myself. There is nothing wrong with people when they share in enjoying what I feel.”
Titon Rahmawan Quote: “Aku tak pernah melupakan dongeng dongeng yang dulu diceritakan oleh nenekku sewaktu aku masih kanak kanak. Aku kemudian tumbuh dan bahkan tetap hidup bersama dengan dongeng dongeng itu hingga aku dewasa. Itu sebabnya aku tak pernah kekurangan bahan untuk menulis cerita.”
Titon Rahmawan Quote: “Your thoughts will only lead you astray, keep you away from the truth as long as you harden your heart from reality, that you are filled with limitations. And the hardness of your heart will make your soul fall in the abyss of destruction.”
Titon Rahmawan Quote: “Kamu tak bisa mencerca iblis,” ia tersenyum mencemooh. ” Ia ada dalam pikiranmu. Ia ada dalam dirimu!”
Titon Rahmawan Quote: “Bagaimana sebuah kalimat bisa memiliki kekuatan yang menghipnotis? Seperti suara hujan yang jatuh menimpa air kolam di pekarangan rumah dan membuat kita terpesona.”
Titon Rahmawan Quote: “Guru yang bijak tidak menjadikan murid muridnya menjadi seperti burung beo atau bebek bebek yang hanya mampu mengekor dan mengikuti apa yang ia perintahkan. Guru yang bijak, membangun kreativitas dan kemandirian. Bukan cuma mencetak anak anak yang cerdas secara intelektual. Tapi juga anak anak yang berakhlak mulia, berbudi luhur, memiliki empati, tanggap dan peduli kepada sesama.”
Titon Rahmawan Quote: “In many cases, humans think themselves as the culmination of all knowledge. In fact, more things we don’t know about ourselves. Without knowledge of the source of that truth, humans cannot exist. Humans have no value.”
Titon Rahmawan Quote: “Tak hendak lengan sentuh gemintang, kalau tak engkau rentangkan sayap.”
Titon Rahmawan Quote: “Will human hunger and thirst deliver him to the essence of truth? How can man find answers to the essence of truth if he is not aware of his folly and self-limitation?”
Titon Rahmawan Quote: “Di angkringan malam itu, kita tak duduk berhadapan tapi bersisian. Kau bilang tak ingin difoto, karena merasa lagi jelek. Namun bagiku, kau selalu memesona seperti biasa. Meskipun langit sedikit mendung, meskipun cuma cahaya lampu senthir yang remang remang menerangi wajahmu. Malam mulai beranjak tua dan ada gurat usia yang makin menebal di wajah kita. Namun aku merasa, selalu ada cinta yang sama untukmu, yang aku tahu tidak akan pernah berubah.”
Titon Rahmawan Quote: “How can a human claim the source of what he believes as the truth, while he has absolutely no idea what is the essence of the true truth?”
Titon Rahmawan Quote: “Apakah makna harus ditemukan agar pengertian sampai? Perlukah pengertian dicari agar penghayatan sampai? Mestikah penghayatan diperoleh agar keindahan sampai? Haruskah keindahan diraih agar puisi sampai?”
Titon Rahmawan Quote: “We humans tend to believe what we think is true, even though what we believe is not necessarily true. It is difficult for us to escape the sparks of subjectivity.”
Titon Rahmawan Quote: “Buku yang baik, seperti sebuah rumah dengan banyak pintu dan banyak ruangan untuk kita masuki. Ia selalu memberi kita kesempatan untuk melakukan penafsiran yang berbeda dan menghadirkan kesan yang beragam setiap kali kita membacanya. Buku yang baik selalu meninggalkan kesan yang mendalam.”
Titon Rahmawan Quote: “How often do we hear voices from outside, so that we forget the whispers of our own hearts. We take too much pride in other people’s judgments, so we ignore our own feelings. We are even afraid of other people’s opinions and perceptions, so that if we feel necessary we can sacrifice our own interests just to please others.”
Titon Rahmawan Quote: “Penulis yang sesungguhnya, adalah mereka yang mau mendedikasikan diri sepenuhnya pada apa yang ingin ia tulis. Tidak perduli apakah ia harus menghabiskan waktu seumur hidupnya untuk menyelesaikan tulisan itu. Walapun besar kemungkinan tulisan itu akan ditolak dan tidak pernah dipublikasikan sama sekali.”
Titon Rahmawan Quote: “Hunger, pain, sorrow, suffering and death are facts. How we can feel and know that truth exists. As we also understand satiety, joy, health and happiness are real parts of life.”
Titon Rahmawan Quote: “Lama kelamaan, ini menjadi sesuatu hal yang menyakitkan. Menanti kehadiran pesan pesannya setiap waktu. Kata katanya telah menjelma menjadi air terjun yang menyihir pikiranku. Namanya memenuhi mimpi mimpiku. Dan setiap cermin adalah luka yang menera wajahku saat menunggu kedatangannya.”
Titon Rahmawan Quote: “Limitation of our humanity, unable to grasp the truth. What we saw was nothing but an illusion. It is like a thirsty wanderer to see a mirage in a parched desert. We have seen what we want to see, but it is not the ultimate truth. It is a form of thirsty traveler’s longing.”
Titon Rahmawan Quote: “Kamu tidak harus menjadi sesuatu untuk bisa menulis sesuatu. Selama kamu punya imajinasi, kamu bisa menulis apa saja. Sebagaimana aku tidak harus pergi ke Maroko untuk bisa menulis tentang kehidupan orang orang Marrakesh.”
Titon Rahmawan Quote: “Sungguh sangat disayangkan,” batinku, “Ia seperti menggali luka dan kesedihan dari hati orang lain. Apakah hanya dengan cara seperti itu ia dapat melupakan lukanya sendiri? Apakah dengan umpatan dan makian ia dapat mewujudkan apa yang ia mau?”
Titon Rahmawan Quote: “Seperti kendi berisi air yang bisa menghilangkan dahaga semua orang yang lewat. Menurutku, tidak ada kebahagiaan serupa itu. Kebahagiaan karena dibutuhkan, kebahagiaan karena dicintai, karena rasa syukur, karena tidak ada yang lebih berharga selain daripada sebuah pemberian yang tulus. Sebuah pemberian yang tidak mungkin ditolak.”
Titon Rahmawan Quote: “Menulis itu bukan sekedar menggoreskan pena ke atas kertas. Menulis yang sesungguhnya adalah menggaungkan keabadian melampaui usia peradaban manusia.”
Titon Rahmawan Quote: “The limitations of your five senses are often unable to perceive what you are supposed to perceive. As we will not possibly catch fish with a fishing rod that is not baited.”
Titon Rahmawan Quote: “I don’t make men my object. I accept them as I accept myself. As a form of longing for love and happiness. And I give myself as the answer to that longing. But of course I won’t get caught up in their play. I will not be persuaded by sweet mouth and seduction. I’m not going to fall for a hackneyed romanticism, or a blind orgy party. I give only to those who deserve it, and I expect nothing in return.”
Titon Rahmawan Quote: “Clothing was created by shame. Shame to admit that we were actually born naked. Don’t we realize that clothes are the most obvious form of hypocrisy.”
Titon Rahmawan Quote: “Why do many people feel suffering in their lives? In my opinion, suffering arises because people fail to interpret the meaning of life and therefore, they are unable to find wisdom and blessings that they should be grateful for and enjoy.”
Titon Rahmawan Quote: “Aku tahu, aku tak mungkin tahan hidup sendirian. Karena sungguh teramat berat bagiku untuk hidup tanpa cinta. Tanpa dicintai dan tanpa mencintai. Namun, bila kenyataan menghendaki demikian aku akan menerimanya. Bukan sebagai hukuman, melainkan sebagai berkat. Mungkin dengan cara itu aku bisa menerima harkatku sendiri dengan lebih baik. Mungkin dengan cara demikian, Tuhan bisa mengampuni dan memaafkanku.”
Titon Rahmawan Quote: “People are busy looking for their own happiness, but most of them don’t find it. Because they are looking in the wrong place.”
Titon Rahmawan Quote: “Percayalah, buku yang baik entah bagaimana, pasti akan menemukan pembacanya.”
Titon Rahmawan Quote: “Enjoying life does not have to do extraordinary things by spending a lot of money. Spending a quality time together with our loved ones is the best way to enjoy life.”
Titon Rahmawan Quote: “Orang yang tidak suka membaca tidak tahu bagaimana memaknai hidup lewat sebuah buku.”
PREV 1 2 3 4 5 6 NEXT
Motivational Quotes
Inspirational Entrepreneurship Quotes
Positive Quotes
Albert Einstein Quotes
Startup Quotes
Steve Jobs Quotes
Inspirational Quotes
Success Quotes
Courage Quotes
Life Quotes
Focus Quotes
Swami Vivekananda Quotes

Beautiful Wallpapers and Images

We hope you enjoyed our collection of 250 Titon Rahmawan Quotes.

All the images on this page were created with QuoteFancy Studio.

Use QuoteFancy Studio to create high-quality images for your desktop backgrounds, blog posts, presentations, social media, videos, posters, and more.

Learn more