Top 100

Top 200 Pramoedya Ananta Toer Quotes (2024 Update)
Page 2 of 4

Pramoedya Ananta Toer Quote: “Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. Karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka “kemajuan” sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Memerintah pekerja pun kau tidak bisa karena kau tak bisa memerintah dirimu sendiri, Memerintah diri sendiri kau tak bisa karena kau tak mau bekerja.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Every good teaching may still end up producing evil bandits who have no principles whatsoever, an outcome even more likely when the teacher is also a bandit.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “I did not succeed in everything I did. And even where it did seem I was succeeding it was not always the case. The human heart has a million facets.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Apabila rumah itu rusak, yang menempatinya pun rusak.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Berbahagialah mereka yang bodoh, karena mereka kurang menderita. Berbahagialah juga kanak-kanak yang belum membutuhkan pengetahuan untuk dapat mengerti.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Aku harus tabah, kubisikkan pada diri sendiri. Takkan ada yang menolong kau! Semua setan dan iblis sudah mengepung aku.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Every award for me is important because it means a slap against militarism and fascism in Indonesia.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Orang Cendekia sudah harus adil sejak dari pikiran.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Kan baik belum tentu benar juga belum tentu tepat. Malah bisa salah pada waktu dan tempat yang tidak cocok.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Apa guna belajar ilmu dan pengetahuan Eropa, bergaul dengan orang-orang Eropa, kalau akhirnya toh harus merangkak, beringsut seperti keong dan menyembah seorang raja kecil yang barang kali buta huruf pula! God, God! Menghadap bupati sama dengan bersiap menampung penghinaan tanpa boleh membela diri. Tak pernah aku memaksa orang lai berbuat semacam itu terhadapku. Mengapa harus kulakukan untuk orang lain? Sambar gledek!”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Cinta itu indah, Minke, juga kebinasaan yang mungkin membututinya. Orang harus berani menghadapi akibatnya.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Semua yang terjadi d bawah kolong langit adalah urusan setiap orang yang berpikir.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Mendapat upah kerena menyenangkan orang lain yang tidak punya persangkutan dengan kata hati sendiri, kan itu dalam seni namanya pelacuran?”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Jawanisme dan kolonialisme Jawa sudah bertindak jauh lebih brutal terhadap penduduk yang tinggal di Negara kepulauan yang luas ini daripada yang dulu dilakukan oleh penguasa penjajah asing .”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Semua lelaki memang kucing berlagak kelinci. Sebagai kelinci dimakannya semua daun, sebagai kucing dimakannya semua daging.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Tak ada orang yang tak suka pada pujian. Kalau orang merasa terhina karena dipuji, tandanya orang itu berhati culas.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Memang berita mutasi tidak pernah menarik perhatianku; pengangkatan, pemecatan, perpindahan, pensiunan. Tak ada urusan! Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Ya, alangkah indah masa kecil yang lalu. Dan kini aku menembangkan keindahan dalam kenang-kenangan.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Banyak Pribumi yang mengimpi jadi Belanda, dan gadis yang lebih banyak bertampang Eropa ini lebih suka mengaku Pribumi.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Anggaplah aku sebagai telornya yang telah jatuh dari petarangan. Pecah. Bukan telor yang salah.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Dia telah tinggalkan aku, entah untuk sementara entah tidak.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Manusia terlalu sering bertepuk hanya sebelah tangan.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Bakal jadi apa kau ini kalau aku tidak sanggup bersikap keras? Terhadap siapa saja. Dalam hal ini biar cuma aku yang jadi kurban, sudah kurelakan jadi budak belian. Kaulah yang terlalu lemah, Ann, berbelas kasihan tidak pada tempatnya.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Kurang hati-hati sama juga tidak jujur.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Binatang itu bicara, makan – tapi tak mengerti dirinya sendiri. Dan aku begitu juga.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Kesenangan adalah tanda bahwa kematian mulai meraba jiwa manusia.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Mereka membela apa yang mereka anggap menjadi haknya tanpa mengindahkan maut. Semua orang, sampai pun kanak-kanak! Mereka kalah, tapi tetap melawan. Melawan, Minke, dengan segala kemampuan dan ketakmampuan.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Mungkinkah seorang anak yang cengeng dalam perkembangannya barang dua puluh tahun kemudian bisa berubah jadi penentang dan pelawan? Bisa. Penderitaan tak tertanggungkan bisa mengakibatkan tiga macam sikap: menyerah tanpa syarat, melawan, atau membiarkan diri hancur. Mulyati memilih melawan.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Mengobrol adalah suatu pekerjaan yang tak membosankan, menyenangkan, dan biasanya panjang-panjang.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Mbok, kau mau lawan kejahatan nini dengantanganmu, tapi kau tak mampu. Maka itu kau lawan dengan lidahmu. Kaupun tak mampu. Kemudian kau cuma lawan dengan hatimu. Setidak-tidaknya kau melawan.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Cerita, selamanya tentang manusia, kehidupannya, bukan kematiannya. Ya, biarkan yang ditampilkannya itu hewan, raksasa, atau dewa, atau hantu. Dan tak ada yang lebih sulit difahami daripada sang manusia. Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana, biar pengelihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaranmu dapat menangkap musik dan ratap tangis kehidupan, pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Mereka membela apa yang menjadi haknya tanpa mengindahkan maut.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Terpelajar itu sudah harus adil semenjak dalam pikiran.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Seorang ibu yang bijaksana dan berwibawa seperti Nyai memang dibutuhkan oleh setiap anak, dan dara cantik tiada bandingan dibutuhkan oleh setiap pemuda.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Manusia yang wajar mesti punya sahabat, persahabatan tanpa pamrih. Tanpa sahabat hidup akan terlalu sunyi.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Perempuan ini memang berpikiran cepat dan tajam, langsung dapat mengetahui apa yang hidup di dalam dada. Barangkali di situ letak kekuatannya yang mencekam orang dalam genggamannya, dan mampu pula mensihir orang dari kejauhan. Apalagi dari dekat.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Apa guna jadi Jawa kalau hanya untuk dilanggar hak-haknya? Tak mengerti kau kiranya, catatan begini sangat pribadi sifatnya? Tak pernah gurumu mengajarkan etika dan hak-hak perseorangan?”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Laut tetap kaya takkan kurang, cuma hati dan budi manusia semakin dangkal dan miskin.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Mengapa orang ini tak ramai-ramai lahir dan ramai-ramai mati? Aku ingin dunia ini seperti pasar malam.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Di sana, di kampung nelayan tetesan deras keringat membuat orang tak sempat membuat kehormatan, bahkan tak sempat mendapatkan nasi dalam hidupnya terkecuali jagung tumbuk yang kuning. Betapa mahalnya kehormatan dan nasi.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Kehidupan lebih nyata daripada pendapat siapapun tentang kenyataan.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Orang kampung seperti sahaya ini, bendoro muda, kelahirannya sendiri sudah suatu kecelakaan. Tak ada sesuatu yang lebih celaka dari nasib orang kampung.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Nilai yang diwariskan oleh kemanusiaan hanya untuk mereka yang mengerti dan membutuhkan. Humaniora memang indah bila diucapkan para mahaguru – indah pula didengar oleh mahasiswa berbakat dan toh menyebalkan bagi mahasiswa-mahasiswa bebal. Berbahagialah kalian, mahasiswa bebal, karena kalian dibenarkan berbuat segala-galanya.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Aku lebih mempercayai ilmu pengetahuan, akal. Setidak-tidaknya padanya ada kepastian-kepastian yang bisa dipegang.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Sejak zaman kompeni, Aceh punya keberanian individu, Jawa punya keberanian kelompok. Beda sekali.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Kartini pernah mengatakan : mengarang adalah bekerja untuk keabadian.”
Pramoedya Ananta Toer Quote: “Cinta ini indah, Minke, terlalu indah, yang bisa didapatkan dalam hidup manusia yang pendek ini.”
PREV 1 2 3 4 NEXT
Firsts Quotes
Motivational Quotes
Inspirational Entrepreneurship Quotes
Positive Quotes
Albert Einstein Quotes
Startup Quotes
Steve Jobs Quotes
Success Quotes
Inspirational Quotes
Courage Quotes
Life Quotes
Swami Vivekananda Quotes

Beautiful Wallpapers and Images

We hope you enjoyed our collection of 200 free pictures with Pramoedya Ananta Toer Quotes.

All of the images on this page were created with QuoteFancy Studio.

Use QuoteFancy Studio to create high-quality images for your desktop backgrounds, blog posts, presentations, social media, videos, posters and more.

Learn more